Dharmasraya , Inmas. Pelaksanaan Program Gemar (gerakan maghrib mengaji) di Kementerian Agama salah satunya adalah melalui Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang dilaksanakan baik tingkat nagari, kecamatan, kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional.
Perlombaan MTQ yang dilaksanakan sebagai agenda tahunan yang dilaksanakan secara terpadu oleh Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah / propinsi, semata-mata dilaksanakan bukan sekedar ajang perlombaan saja akan tetapi dalam rangka memasyarakatkan kembali Al-Qur'an kepada masyarakat.
Memang MTQ adalah perlombaan dan setiap perlombaan harus ada yang kalah dan yang menang, maka MTQ dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi kembali masing-masing kecamatan sehingga diharapkan setelah dilaksanakan MTQ di setiap kecamatan dari nagari-nagari akan tumbuh dan berkembang pondok-pondok Al-Qur'an , rumah-rumah tafiz dan TPQ TPSQ.
Mulai dari tanggal 31 Oktober sampai dengan 2 November di Kabupaten Dharmasraya digelar MTQ tingkat Kabupaten Dharmasraya yang ke-8 sebagai tuan rumah Kecamatan Asam Jujuhan yang terletak perbatasan Jambi tepatnya Kabupaten Muaro Bungo. Memang Kecamatan Asam Jujuhan terletak cukup jauh dari ibu kota kabupaten Dharmasraya, kalau dihitung jarak dengan Pulau Punjung kurang lebih 110 Km. Pelaksanaan MTQ VIII di Kecamatan Asam Jujuhan yang disentralkan di Nagari Sungai Limau.
Pembukaan MTQ VIII Kabupaten Dharmasraya dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 31 Oktober pukul 14.00 di Lapangan Bola Sungai Limau dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Prop. Sumatera Barat Drs. H. Syahrul Wirda, MM, Ketua DPRD Kab. Dharmasraya Masrul Maas, Kapolres Dharmasraya AKBP Bondan Witjaksono, Ketua MUI Dharmasraya Aminullah Salam, S.IQ, anggota DPRD Se-Kab. Dharmasraya, Forum Musyawarah Daerah Kab. Dharmasraya, Seluruh pimpinan SKPD Se-Kab. Dharmasraya, seluruh camat Se-Kabupaten Dharmasraya dan Camat Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo Propinsi Jambi dibuka oleh Bupati Dharmasraya Ir. H. Adi Gunawan, MM. Acara dimeriahkan oleh tari masal sebanyak 200 anak SD s / d SMA di Kecamatan Asam Jujuhan, Marching Band SMA N Asam Jujuhan dan Gambus.
Memang MTQ VIII ini lebih meriah dibanding dengan MTQ sebelumnya yang pada awalnya sangat diragukan oleh kafilah maupun panitia dari Kabupaten, akan tetapi keraguan itu tidak terbukti bahkan pelaksanaan kali ini sangat meriah. MTQ VIII sengaja disiapkan secara maksimal oleh panitia kecamatan seminggu sebelum MTQ masyarakat sengaja tidak boleh bekerja untuk memaksimalkan MTQ kali ini mulai mimbar utama, lokasi lomba,dan pemondokan baik kafilah, dewan hakim, panitera dan tim kerja ujar Darul Khutni ketua panitia.
Pelaksanaan MTQ di kecamatan Asam Jujuhan dilaksanakan di nagari Sungai Limau, Batu Kangkung dan Sinamar. MTQ VIII ini diikuti sebanyak 376 dari 11 cabang lomba dan diikuti oleh 11 Kecamatan se-kabupaten Dharmasraya.jalan dengan meriah baik siang maupun malam selalu dikunjungi oleh masyarakat terlebih lagi untuk tilawah remaja dan dewasa dilaksanakan di mimbar utama lapangan bola Sungai Limau yang dikelilingi oleh bazar sehingga semkin meriahlah MTQ di Asam Jujuhan.
Pelaksanaan lomba berjalan dengan lancar tanpa ada komplain dari peserta mengingat kafilah yang dikirim tepat diverivikasi dengan baik oleh tim kerja dan MTQ kali ini memang sudah ada komitmen dari Camat Se-kabupaten Dharmasraya saat kedapatan membawa kafilah dari kabupaten lain maka taruhannya adalah jabatan.
Dalam pelaksanaan MTQ kali ini sebagai juara umum diraih oleh Pulau Punjung dengan perolehan medali 10 emas 3 perak dan 4 perunggu disusul oleh kecamatan Sungai Rumbai yang memperoleh medali 5 emas 5 perak dan 2 perunggu kemudian juara III kecamatan Sitiung dengan perolehan medali 4 emas 4 perak dan 3 perunggu.
Penutupan MTQ VIII dilaksanakan pada hari Minggu pukul 14.00 oleh Wakil Bupati Dharmasraya H Sjafruddin R yang dilanjutkan dengan penyerahan piala dan bonus kepada peserta yang mendapatkan juara I, II dan III. Proses penutupan dipadati oleh warga yang antusias untuk menyambut kafilahnya masing-masing yang mendapatkan medali. Dalam kesempatan itu H. Sjafrudin menyampaikan bahwa pemerintah Dharmasraya akan lebih memperhatikan even-even keagamaan ini karena selama ini even-even olah raga saja yang mendapatkan perhatian dari pemerintah dan Pemda Dharmasraya akan mengalokasikan anggaran yang lebih banyak untuk tahun-tahun yang akan datang.